Monday, April 18, 2011

Gaung Ujian Nasional di Media

Hari ini 18 April 2011 merupakan hari pertama ujian nasional. Berbagai media meliput rencana pelaksanaan ujian nasional ini. Dari mulai pembagian soal ke sekolah-sekolah dengan prosedur yang ketat, kecemasan siswa akan takut tidak lulus, bahkan sampai tips-tips mengerjakan soal ujian pun ditayangkan di televisi.

Memang dari tahun ke tahun ujian nasional merupakan suatu momok yang ditakuti oleh sebagian besar siswa tingkat akhir dan beberapa kali kontroversi mengenai perlu atau tidaknya ujian nasional diberlakukan di Indonesia mengingat tidak sedikit juga siswa yang tidak lulus. Tentunya wajar kalau media tertarik untuk meliput persiapan, pelaksanaan, dan hasil ujian nasional itu sendiri.

Namun menurut gw, pelaksanaan ujian nasional ini cukup diliput seperlunya saja. Dan tentunya yang perlu ditayangkan adalah kesenangan dan kegembiraan menyambut ujian nasional. Hal ini untuk membangun kepercayaan diri dari siswa yang kebetulan melihat tayangan liputan dari media ini. Tidak perlu kiranya ditayangkan liputan bahwa ujian nasional itu menakutkan, banyak siswa yang takut dan tidak siap, hal ini hanya akan menambah beban siswa-siswi yang akan berangkat ke tempat mereka akan melakukan ujian. Intinya tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

Anyway sukses buat adik-adik yang akan melakukan ujian nasional hari ini. Jangan takut, tenang dan percaya dirilah.

Thursday, April 14, 2011

Tiap Hari Anak-Anak SD itu Outbond Tanpa Tali Pengaman...

LEBAK, GARDABERITA - Sejumlah tokoh masyarakat Desa Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, mendatangi DPRD Lebak, siang tadi (07/04/2011). Mereka menanyakan kepastian perbaikan Jembatan Leuwi Lember yang ambruk digerus Sungai Ciliman.

Kedatangan warga Cicaringin disambut wakil Ketua Komisi D DPRD Lebak, H Dana Ukon dan beberapa anggota dewan, M Nur, Sirod dan H Suharjaya alias Bhonek.

Diketahui, Jembatan Gantung Leuwi Lember sepanjang 45 meter di Desa Cicaringin sudah lebih dari sebulan ambruk. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda diperbaiki.

Utusan warga Cicaringin yang datang ke Komisi D, Sunta, Abdul Jahas dan Mano. Mereka menyerahkan dokumen  berisi foto-foto jembatan yang putus akibat tergerus aliran Sungai Ciliman.


"Sampai sekarang kami belum melihat ada pejabat dinas terkait yang datang untuk mengecek jembatan,"kata Sunta.

Warga mengaku, akibat jembatan terputus roda perekonomian di desa mereka lumpuh. Para pelajar asal Cicaringin juga terpaksa tidak masuk sekolah.

“Pelajar tidak bisa nyebrrang ke Desa Bulakan, karena satu-satunya akses keluar terputus. Warga takut menyeberang menggunakan getek (perahu dari
bambu), karena air sungai naik,”ungkap Sunta.


Menurut warga, pejabat terkait yang datang ke Cicaringin tidak sampai menginjakan kaki ke lokasi jembatan ambruk. "Wajar jika mereka menyatakan tidak ada jembatan yang ambruk. Kami harap pemerintah segera memperbaiki jembatan ini, karena sangat dibutuhkan masyarakat,”katanya.


H Dana Ukon bersama tiga anggotanya, M. Nur, Sirod dan Suharjaya mendesak dinas terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar cepat melaksanakan perbaikan.

Wednesday, April 13, 2011

Pembebasan Sandera KMV Sinar Kudus di Somalia Kok Lama Sekali...???

Dari Detik.com : Jakarta - Pemerintah mempunyai sejumlah opsi untuk membebaskan 20 orang warga negara Indonesia (WNI) dari cengkeraman perompak Somalia. Masyarakat diminta memberikan ruang kepada pemerintah untuk bekerja membebaskan para sandera. "Saya sebagaimana kemarin disampaikan oleh Bapak Presiden, saya kira sudah sangat tegas dan lugas, bahwa berbagai opsi di hadapan pemerintah, bukan saja direncanakan tapi juga sudah ada yang dilaksanakan," kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2011). "Jadi saya kira saat ini tolong diberikan ruang kepada pemerintah bekerja untuk segera melakukan pembebasan," tambah Marty. Marty mengatakan, pemerintah akan terus berupaya membebaskan ke-20 WNI yang telah hampir sebulan ini disandera. 

Pemilik kapal MV Sinar Kudus hingga saat ini juga terus menjalin komunikasi dengan para perompak. "Kami diinformasikan oleh pemilik kapal, komunikasi terus berjalan. Kami kira akan ada upaya terus menerus untuk bisa melakukan pembebasan dari 20 warga negara kita itu," terang mantan Duta Besar RI untuk Inggris ini. Kapal MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan, menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang di antaranya WNI, bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan. (irw/gun)

Sudah satu bulan warga negara kita di sandera di negara lain, coba bandingkan dengan kisah tahun 1981 : (from wikipedia)

Operasi Woyla











Kronologi peristiwa

Pembajakan bermula saat pesawat yang dikemudikan Kapten Herman Rante baru saja terbang dari Pelud Sipil Talang Betutu, Palembang seusai transit untuk menuju Bandara Polonia, Medan. Setelah lepas landas, dua penumpang bangkit dari tempat duduk mereka, satu menuju ke kokpit dan menodongkan senjata. Satu lagi berdiri di gang antara tempat-duduk pesawat. Pada pukul 10.10 pesawat tersebut dikuasai oleh lima pembajak, semuanya bersenjata api. Pembajak di kokpit memerintahkan pilot untuk terbang ke Kolombo, Sri Lanka, namun pilot berkata bahwa pesawat tersebut tidak memiliki cukup bahan bakar pesawat. Pesawat dialihkan ke Penang, Malaysia, untuk pengisian bahan bakar sebelum kemudian terbang lagi ke Thailand atas paksaan teroris dan penerimaaan pemerintah Thailand untuk mengizinkan pesawat tersebut mendarat di wilayahnya. 

Friday, April 08, 2011

Udin Sedunia

Sebelum briptu Norman, ini si udin Majnun yang sempet jadi sensasi di Youtube (sensasi Indonesia)


Briptu Norman, Sensasi Baru



Ternyata memang Brimob bisa nyanyi juga.. gw pikir cuma bisa teriak-teriak :-)

Wednesday, April 06, 2011

Dilema Perlu Tidaknya Debt Collector

Denger perbincangan mengenai perlu tidaknya debt collector dengan segala cara yang digunakannya di radio, ternyata banyak pendapat yang justru menyatakan kalau di Indonesia ini masih perlu debt collector.

Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena sistem hukum di Indonesia yang belum memadai untuk memfasilitasi urusan hutang piutang ini. Contohnya apabila ada urusan utang piutang antara dua pihak, kemudian si pihak yang berhutang bayar hutangnya sedikit saja.. maka sisanya kalau dibawa ke pengadilan hanya terkena hukum perdata, bukan pidana. 

Jadi dirasa hukum belum berpihak pada pihak yang memberi hutang, sehingga apabila mereka mau uangnya kembali, terpaksa menggunakan jasa debt collector. Terlebih lagi dengan karakteristik orang Indonesia (kata salah satu pemberi pendapat lho...) itu yang berhutang saat ditagih malah lebih galak dari yang ngasi hutang.

Hmm topik yang menarik :-)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes