LEBAK, GARDABERITA - Sejumlah tokoh masyarakat Desa
Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, mendatangi DPRD Lebak, siang tadi
(07/04/2011). Mereka menanyakan kepastian perbaikan Jembatan Leuwi
Lember yang ambruk digerus Sungai Ciliman.
Kedatangan warga Cicaringin disambut wakil Ketua Komisi D DPRD Lebak,
H Dana Ukon dan beberapa anggota dewan, M Nur, Sirod dan H Suharjaya
alias Bhonek.
Diketahui, Jembatan Gantung Leuwi Lember sepanjang 45 meter di Desa
Cicaringin sudah lebih dari sebulan ambruk. Namun hingga kini belum ada
tanda-tanda diperbaiki.
Utusan warga Cicaringin yang datang ke Komisi D, Sunta, Abdul Jahas
dan Mano. Mereka menyerahkan dokumen berisi foto-foto jembatan yang
putus akibat tergerus aliran Sungai Ciliman.
"Sampai sekarang kami belum melihat ada pejabat dinas terkait yang datang untuk mengecek jembatan,"kata Sunta.
Warga mengaku, akibat jembatan terputus roda perekonomian di desa
mereka lumpuh. Para pelajar asal Cicaringin juga terpaksa tidak masuk
sekolah.
“Pelajar tidak bisa nyebrrang ke Desa Bulakan, karena satu-satunya
akses keluar terputus. Warga takut menyeberang menggunakan getek (perahu
dari
bambu), karena air sungai naik,”ungkap Sunta.
bambu), karena air sungai naik,”ungkap Sunta.
Menurut warga, pejabat terkait yang datang ke Cicaringin tidak sampai
menginjakan kaki ke lokasi jembatan ambruk. "Wajar jika mereka
menyatakan tidak ada jembatan yang ambruk. Kami harap pemerintah segera
memperbaiki jembatan ini, karena sangat dibutuhkan masyarakat,”katanya.
H Dana Ukon bersama tiga anggotanya, M. Nur, Sirod dan Suharjaya
mendesak dinas terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD), agar cepat melaksanakan perbaikan.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah terhadap perbaikan sarana
publik,”ujarnya seraya berjanji akan turun langsung ke lokasi jembatan
ambruk.
Kepala Bidang BPBD, Tatang Hidayat mengaku sudah mengintruksikan
pengecekan ke Jembatan Leuwi Lember tersebut. "Kami juga menunggu
laporan dari masyarakat,“ kilahnya.(ade/reo)
0 komentar:
Post a Comment