Saturday, January 01, 2011

Wisata Sejarah Kota Medan : Kediaman Tjong A Fie




" There on the earth where i stand, I hold the sky. Success and Glory consists not in what i have gotten, but in what i have given" - Tjong A Fie

" Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, Kesuksesan dan Kejayaan bukan terletak pada apa yang aku miliki tetapi terletak pada apa yang telah aku berikan" Tjong A Fie


Hari Sabtu tanggal 1 1 11 saya masih berada di kota Medan untuk penugasan selama 2 minggu. Setelah Malam tahun baruan di hotel semalam, siang ini memutuskan untuk cari makan siang diluar hotel. Cukup dengan berjalan kaki menuju RM Tobana yang terkenal, ternyata sampe di tempat tutup hingga hari selasa tanggal 4 Januari. Jalan lebih jauh ke arah jalan Kesawan untuk berkunjung ke restoran tertua di Medan yaitu TipTop ternyata juga masih tutup. Nah sambil jalan itu di jalan Kesawan tadi saya melewati sebuah bangunan yang unik sekali untuk ukuran kota tua. Uniknya adalah bangunan itu berupa rumah tua berarsitektur Cina dan masih cukup terawat. Selidik punya selidik, ternyata itu rumah Legenda kota Medan yaitu Tjong A Fie.


 

Tjong A Fie alias Tjong Fung Nam lahir di tahun 1860 di desa Sung Kow ( Mei Xien ) Canton, Cina. Sebagai seorang pemuda yang bersemangat tinggi, ia meninggalkan Cina daratan dan berkelana menuju pantai timur Sumatera. Ia mendarat di Kampoeng Laboean (Belawan) di tahun 1877. Ia memulai hidup baru pada masa kesultanan Deli dan membangun bisnis grosir yang sangat maju.

Melihat kesuksesannya, Pemerintah Belanda menunjuknya sebagai pegawai pemerintahan dengan pangkat awal letnan. Ia diminta untuk menangani masalah sosial terutama terhadap komunitas cina saat itu. Tjong A Fie kemudian membangun kota Medan dan menjadi Walikotanya. Ia juga di tunjuk sebagai perwira kehormatan kekaisaran China untuk timur jauh pada era Dinasti Ching.

Ia memiliki 3 orang istri dan istri ketiganya ini yang memberinya banyak keturunan. Anak Tjong A Fie yang masih hidup kini berumur 99 tahun dan tinggal di Belgia karena menikah dengan konsulat Belgia. 


Rumahnya sendiri dibangun di daerah Kesawan pada tahun 1895 pada area seluas 8000 m2, terdiri dari dua tingkat dan 35 ruangan. Gedung ini merupakan bangunan khas cina yang dipengaruhi arsitektur barat dan melayu.




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes