Duh, namanya juga baru nyoba hobi baru... MASAK!
Hobi yang menunjang hobi yang satu lagi.... MAKAN! :-))
Namun karena baru belajar dari cari-cari resep di internet... tergelitik untuk beli semua bumbu masak beserta cairan-cairan pelengkapnya dengan membabi buta (penasaran babi buta kaya apaan).
Kalo ada resep yang bilang, tambahkan cairan ini... langsung gw cari di supermarket. Tambahkan itu... gw cari lagi di supermarket. Tanpa sadar akhirnya gw udah punya bumbu ini itu... dan cairan penyedap ini itu...
Kaya saos ikan, saos tiram, minyak wijen, minyak zaitun, honey and soy marinade, Cuka anggur, mustard, sampe bumbu bubuk yang sering dipake juga pasti ada, macam lada, kunyit, ketumbar, bubuk bawang putih, bubuk pala, dsb.
Hari ini gw baru nyobain satu-satu kaya apa sih rasanya dari masing masing minyak dan cairan-cairan penyedap dan perendam yang gw punya.
pas nyobain Kecap Inggris, lho...lho... lho... kok rasanya mirip sama botol yang sebelumnya gw cobain ya... yang sebelumnya gw cobain adalah worcestershire sauce.
selidik punya selidik, kita cari sumber terpercaya di wikipedia. DAN Ternyata...
"Kecap inggris (worcestershire sauce atau worcester sauce) adalah saus berbentuk cairan encer berwarna gelap dengan rasa sedikit asin dan aroma yang harum. Kecap inggris dibuat dari cuka, molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam jawa, anchovy, bawang bombay, bawang merah, cengkeh dan bawang putih.
Asal-usul kecap inggris penuh dengan legenda dan kesimpangsiuran. Menurut legenda, "Lord Marcus Sandys, mantan Gubernur Benggala" sangat senang dengan sejenis saus sewaktu berada di India pada tahun 1830-an, tapi tidak sempat membawanya pulang ke Inggris. Seorang apoteker lokal lalu diminta untuk membuat saus seperti yang ada di India. Menurut sejarah perusahaan Lea & Perrin's yang ditulis mantan pegawainya, "Lord Marcus Sandys tidak pernah menjadi Gubernur Benggala dan tidak pernah pergi ke India menurut catatan tertulis manapun."[1]
Bangsawan yang disebut sebagai "Lord Marcus Sandys" sebenarnya adalah Arthur Moyses William Sandys, Baron Sandys II (1792–1860), seorang politisi berpangkat Lieutenant-General dari Worcestershire dan seorang anggota Dewan Rakyat Britania Raya. Identitas Arthur Moyses William Sandys, Baron Sandys II sebenarnya tertukar dengan putra pewarisnya yang bernama Arthur Marcus Cecil Sandys, Baron Sandys III (1798–1863) yang baru mendapat gelar Lord di tahun 1860. Gelar baron untuk keluarga Sandys dihidupkan kembali tahun 1802 di masa Mary Sandys Hill yang merupakan ibu dari Baron Sandys II. Jika memang benar kecap inggris diciptakan sekitar tahun 1830-an, maka yang disebut sebagai "Lord" Sandys sebenarnya adalah "Lady" Sandys (Mary Sandys Hill). Pencantuman nama Lady Sandys dalam saus botolan pada masa itu bisa dianggap pelanggaran sopan santun. Resep kecap inggris kemungkinan dijual ke perusahaan Lea and Perrins oleh pewaris dari Lady Sandys.
Versi yang lebih akurat tentang penciptaan kecap inggris ditulis Thomas Smith dalam buku Successful Advertising, edisi ke-7 pada tahun 1885.
“ ...Nyonya Grey, novelis penulis buku The Gambler's Wife dan novel lainnya berkunjung ke Ombersley Court dan berkesempatan berbincang dengan Lady Sandys yang mengatakan ingin mendapatkan bubuk kari kualitas baik. Nyonya Grey menjawab bahwa dirinya memiliki resep bagus yang dihadiahkan oleh pamannya yang bernama Sir Charles, Kepala Peradilan di India. Lady Sandys berkata bahwa di Worcester ada ahli kimia yang pintar yang mungkin bisa meracik bumbu dari resep kepunyaan Nyonya Grey. Messrs. Lea dan Perrins melihat resep kari yang disodorkan dan merasa ragu bisa mendapatkan semua bahan yang diperlukan, tapi berjanji untuk berusaha sebaik mungkin. Paket bubuk kari yang dijanjikan berhasil diserahkan pada waktu yang dijanjikan. Sesudah itu, lahir ide untuk mengencerkan bubuk kari menjadi saus yang enak. Sekarang keuntungan setiap tahun dari saus bernilai sekitar ribuan paun. ”
Setelah saus racikan dari bubuk kari selesai, saus yang dihasilkan ternyata beraroma terlalu tajam untuk dikonsumsi. Satu barel saus disimpan begitu saja di lantai bawah tanah gudang miliki Lea dan Perrins. Beberapa tahun kemudian sewaktu berbenah untuk mencari ruang kosong di gudang, Lea dan Perrins mencicipi lagi saus yang disimpannya (mungkin sekadar memastikan rasanya yang pasti sudah tidak enak). Saus yang disimpan ternyata sudah mengalami fermentasi sehingga tidak lagi berbau tajam dan bisa dikonsumsi. Botol saus pertama yang diberi merek "Lea & Perrins Worcestershire Sauce" diluncurkan tahun 1838 dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Inggris. Kecap inggris Lea & Perrins diproduksi dan dibotolkan di Worcester sejak 16 Oktober 1897."
Wuah sekarang jadi punya dua botol produk yang sejenis, satu diproduksi di Indonesia, satu lagi impor punya.. padahal sama dan sejenis... Berarti harus cari banyak resep dengan bahan kecap Inggris nih :-)
2 komentar:
Lea perrins halal ga sih gan?
Sampe skarang ga ada yg tau halal/haramnya kecap inggris merk lea & perrins, soalnya dibotol juga tak ada label halal dr MUI
Post a Comment