Saturday, January 15, 2011

Promosi Wisata di Indonesia Lewat Dokumenter Luar

Hmm... kalo ngomong TV berlangganan... gw paling suka nonton Channel BBC Knowledge. Kenapa? karena menurut gw Broadcasting Channel yang paling jago bikin acara dokumentary adalah BBC. Mereka sering menyiarkan acara-acara dokumenter yang bersetting di seluruh wilayah dunia. Acara-acara dokumenter itu contohnya kaya yang dibawakan Simon Reeve dengan Equatornya, Kemudian Dan Cruickshank dengan acara jadulnya Arround The World in 80 Treasures, ada juga si Charlie Boorman dengan From Sidney to Tokyo. Kenapa acara-acara itu yang gw sebutkan, karena dari serangkaian perjalanan mereka ada yang bersetting di Indonesia.

Dan karena BBC merupakan lembaga penyiaran yang sudah berdiri sejak lama, tentunya pengalaman dan kualitas dalam melakukan peliputan beserta kualitas gambar juga pasti punya nilai lebih. Terus terang saat melihat mereka melakukan dokumenter untuk suatu acara yang sama (katakan penguburan di Toraja), hasilnya akan memberikan sentuhan yang berbeda ketika liputan itu dilakukan oleh acara dokumenter lokal.

Dari situ gw jadi berfikir, Indonesia kan punya banyak tempat yang indah dengan budaya yang banyak, Kenapa ga mengundang media-media di luar untuk mempromosikan keindahan dan keragaman tersebut.

Sunday, January 02, 2011

Wisata Kuliner Medan

Tanpa berpanjang lebar lagi... Seminggu di Medan sebagai surga kuliner di Sumatera inilah beberapa makanan yang udah gw cobain selama gw disini. Cuma jangan lupa bagi yang mau puas-puasin jajan di medan, jangan lupa bawa obat anti kolesterol ya :-D

 Ikan Sale RM Padang Sidempuan Jalan Darussalam simpang Sei Belutu

 Soto Udang Jl. Kesawan (A. Yani)

 Mie Aceh Titi Bobrok

Medan = Bandung = Paris ?

Btw setelah seminggu "hidup" di kota Medan, gw semakin yakin kalo kota ini mirip banget dengan kota Bandung. Waktu pertama kali menginjakan kaki di kota ini, gw dijemput di Bandara Polonia dan dibawa masuk ke kota melewati deretan bangunan-bangunan tua di jalan-jalan satu arah. Waktu itu memang langsung terbesit pemikiran kalo gw bukan berada di kota di Sumatera, tapi gw sedang ada di kota Bandung.

Selain desain kota yang masih meninggalkan jejak sejarah ini tentunya hal lain yang membuat gw semakin yakin kalo Medan dan Bandung adalah bersaudara adalah kekayaan kulinarinya. Kedua kota ini sama-sama surga pencinta kuliner. (Bahasan kulinari selama seminggu ini akan gw posting di berbeda).

Dan saat jalan-jalan wisata sejarah kemarin, ada hal yang diucapkan oleh pemandu di Istana Maimoon yang mengkonfirmasi keyakinan gw akan kemiripan kedua kota tersebut. Dia bilang bahwa jaman Belanda dulu, Medan dikenal sebagai Paris van Sumatera. Sedangkan Bandung tentunya sudah sering kita dengar sebagai Paris van Java. Walau masih terjadi kekaburan mengenai siapa yang pertama kali menyebut Medan sebagai Paris van Sumatera, yang pasti kota ini lebih dulu menyandangnya dibandingkan dengan kota Bandung. Alasannya adalah ketika itu memang kota ini lebih dulu berkembang dengan situasi perkotaannya yang ditata dengan rapi mirip dengan keindahan kota Paris. Perkembangan ini tidak lepas dari berkembangnya bisnis tembakau Deli yang menjadi kualitas no 1 di dunia saat itu dan menjadi awal kemakmuran Tjong A Fie yang legendaris.

Berikut beberapa foto yang gw ambil terhadap bangunan-bangunan tua yang khususnya berada di pusat keramaian kota Medan saat itu yaitu daerah Jl Kesawan.



Wisata Sejarah Kota Medan : Istana Maimun & Meriam Puntung


Istana Maimun adalah Istana kebesaran Kesultanan Deli dengan warna kuningnya (kuning merupakan warna kerajaan Melayu) dan khas gaya seni bina Melayu di pesisir timur. Ia merupakan salah satu mercu tanda yang terkenal di Medan, ibukota Sumatera Utara.











































Istana ini sebenarnya dirancang oleh seorang arkitek Itali dan disiapkan pada tahun 1888 semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah (sultan Deli ke 9) ,





































Saturday, January 01, 2011

Wisata Sejarah Kota Medan : Kediaman Tjong A Fie




" There on the earth where i stand, I hold the sky. Success and Glory consists not in what i have gotten, but in what i have given" - Tjong A Fie

" Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, Kesuksesan dan Kejayaan bukan terletak pada apa yang aku miliki tetapi terletak pada apa yang telah aku berikan" Tjong A Fie


Hari Sabtu tanggal 1 1 11 saya masih berada di kota Medan untuk penugasan selama 2 minggu. Setelah Malam tahun baruan di hotel semalam, siang ini memutuskan untuk cari makan siang diluar hotel. Cukup dengan berjalan kaki menuju RM Tobana yang terkenal, ternyata sampe di tempat tutup hingga hari selasa tanggal 4 Januari. Jalan lebih jauh ke arah jalan Kesawan untuk berkunjung ke restoran tertua di Medan yaitu TipTop ternyata juga masih tutup. Nah sambil jalan itu di jalan Kesawan tadi saya melewati sebuah bangunan yang unik sekali untuk ukuran kota tua. Uniknya adalah bangunan itu berupa rumah tua berarsitektur Cina dan masih cukup terawat. Selidik punya selidik, ternyata itu rumah Legenda kota Medan yaitu Tjong A Fie.

Happy New Year 2011

Like birds, let us leave behind what we don't need to carry... Grudges, Sadness, Pain, Fear and Regrets
Life is beautiful, enjoy It

HAPPY NEW YEAR 2011

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes