Cape rasanya jalan berangkat kantor, pulang kantor melewati jalanan di Cinere. Berangkat harus pagi-pagi karena apa, karena kalau tidak pagi, kena macet yang diakibatkan jalan berlubang. Pulang kantor rasanya pengen cepet-cepet sampe rumah untuk istirahat, itupun tidak bisa karena jalanan macet. Akibat apa jalanan macet, tentunya akibat jalanan yang rusak dan berlubang.
Judul entry ini memang agak kasar, tapi mohon maaf, gw nyari kata yang sepadan dengan "lebih dari sekedar malu". Karena malu saja harusnya tidak cukup, jadi gw merasa pemkot tidak punya lebih dari rasa malu. Itulah kenapa gw pilih kata kemaluan.
Lebih jauh kenapa gw bilang pemkot ga punya kemaluan dalam permasalahan jalanan ini, ya karena sudah lama jalanan rusak parah. Rasanya orang-orang pemkot juga tahu dan tahu juga konsekuensi dari jalanan yang rusak itu tapi tidak berbuat apa-apa. Sampai hal ini diprotes secara terang - terangan oleh warga dengan menanaam pisang dan meletakkan pot besar di jalan yang berlubang. spanduk seperti diatas juga dipasang oleh warga. Akhirnya pemberitaan masuk ke media televisi dan web. Baru dari situ muncul spanduk pemkot yang isinya mohon maaf atas ketidaknyamanan warga cinere dan proses betonisasi akan dimulai bulan Juni karena sekarang sedang dalam proses lelang.
Rupanya permintaan maaf pemkot itu tidak meredakan kekesalan warga. Akhirnya ada proyek inisiatif dari Universitas Indraprasta (Unidra) sebagai bagian dari pengabdian masyarakat dimana mereka menambal jalan yang berlubang itu demi warga cinere dan gw rasa juga sebagai respon atas lambatnya kerja pemkot. Inilah yang membuat gw bilang Pemkot Depok tidak punya kemaluan!
0 komentar:
Post a Comment